Wacana lisan
Wacana lisan atau spoken discourse adalah
wacana yang disampaikan secara lisan, melalui media lisan. Untuk menerima,
memahami atau menikmati wacana lisan ini maka para penerima harus menyimak atau
mendengarkannya. Dengan kata lain pendengar adalah penyima. Wacana lisan ini
sering pula dikaitkan dengan interactive discourse atau wacana
interaktif. Wacana lisan ini sangat produktif dalam sastra lisan seluruh tanah
air kita ini. (Tarigan, 52 : 2009).
Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam
berkomunikasi maka wacana lisan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu monolog,
dialog dan polilog dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
a)
Monolog
Wacana monolog merupakan wacana yang disampaikan oleh seorang diri tanpa
melibatkan orang lain untuk ikut berpartisipasi secara langsung. Wacana monolog
bersifat searah dan termasuk komunikasi tidak interaktif (noninteractive communication). Wacana monolog terjadi seperti pada
orasi ilmiah, khotbah, dan penyampaian visi dan misi. Pada wacana
monolog pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan
pembicara. Contohnya pidato,ceramah.
b)
Dialog
Wacana dialog merupakan percakapan yang
dilakukan oleh dua orang secara langsung. Wacana dialog bersifat dua arah, dan
masing-masing partisipan secara aktif ikut berperan didalam komunikasi,
sehingga disebut komunikasi interaktif (interactive communication).
Wacana dialog terjadi seperti pada peristiwa diskusi, musyawarah, pembicaraan
telepon, Tanya jawab, dan teks drama.
c)
Polilog
Wacana polilog merupakan pembicaraan
atau percakapan yang melibatkan partisipan pembicaraan lebih dari dua orang
penutur. Partisipan yang terlibat dalam pembicaraan semuanya berperan aktif dan
langsung dalam komunikasi. Wacana polilog terjadi seperti pada peristiwa
musyawarah, diskusi, atau debat, dan teks drama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar