Jumat, 12 Juni 2015

G. WACANA LISAN (MONOLOG, DIALOG, DAN POLILOG)




Wacana lisan
Wacana lisan atau spoken discourse adalah wacana yang disampaikan secara lisan, melalui media lisan. Untuk menerima, memahami atau menikmati wacana lisan ini maka para penerima harus menyimak atau mendengarkannya. Dengan kata lain pendengar adalah penyima. Wacana lisan ini sering pula dikaitkan dengan interactive discourse atau wacana interaktif. Wacana lisan ini sangat produktif dalam sastra lisan seluruh tanah air kita ini. (Tarigan, 52 : 2009).
Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam berkomunikasi maka wacana lisan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu monolog, dialog dan polilog dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
a)   Monolog
Wacana monolog merupakan wacana yang disampaikan oleh seorang diri tanpa melibatkan orang lain untuk ikut berpartisipasi secara langsung. Wacana monolog bersifat searah dan termasuk komunikasi tidak interaktif (noninteractive communication). Wacana monolog terjadi seperti pada orasi ilmiah, khotbah, dan penyampaian visi dan misi. Pada wacana monolog pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan pembicara. Contohnya pidato,ceramah.
b)   Dialog
Wacana dialog merupakan  percakapan yang dilakukan oleh dua orang secara langsung. Wacana dialog bersifat dua arah, dan masing-masing partisipan secara aktif ikut berperan didalam komunikasi, sehingga disebut komunikasi interaktif (interactive communication). Wacana dialog terjadi seperti pada peristiwa diskusi, musyawarah, pembicaraan telepon, Tanya jawab, dan teks drama.
c)    Polilog
Wacana polilog merupakan  pembicaraan atau percakapan yang melibatkan partisipan pembicaraan lebih dari dua orang penutur. Partisipan yang terlibat dalam pembicaraan semuanya berperan aktif dan langsung dalam komunikasi. Wacana polilog terjadi seperti pada peristiwa musyawarah, diskusi, atau debat, dan teks drama.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar