Wacana tulis
Wacana tulis merupakan pengungkapan kembali wacana tanpa mengutip harfiah kata- kata yang dipakai oleh pembicara dengan mempergunakan konstruksi gramatikal atau kata tertentu, antara lain dengan klausa subordinatif, kata bahwa, dan sebagainya. (Menurut Kridalaksana dalam Tarigan, 52 : 2009).
Berdasarkan wacana yang ditinjau dari tujuan berkomunikasi maka wacana tulis dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu, wacana deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi dengan penjelasan sebagai berikut:
Wacana tulis merupakan pengungkapan kembali wacana tanpa mengutip harfiah kata- kata yang dipakai oleh pembicara dengan mempergunakan konstruksi gramatikal atau kata tertentu, antara lain dengan klausa subordinatif, kata bahwa, dan sebagainya. (Menurut Kridalaksana dalam Tarigan, 52 : 2009).
Berdasarkan wacana yang ditinjau dari tujuan berkomunikasi maka wacana tulis dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu, wacana deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi dengan penjelasan sebagai berikut:
a)
Wacana deskripsi
Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau
suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu sepertinya dapat
dilihat,dibayangkan oleh pembaca,seakan – akan pembaca dapat melihat sendiri. Deskripsi
memiliki fungsi membuat para pembacanya seolah melihat barang – barang atau
objeknya. Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang bias ditangkap dengan
panca indra kita,contohnya, sebuah hamparan sawah yang hijau dan pemandangan
yang indah, jalan–jalan kota, tikus – tikus selokan,wajah seorang yang cantik
molek atau seorang yang bersedih hati,alunan music dan sebagainya.
b)
Wacana narasi
Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita.pada wacana
narasi terdapat unsur–unsur cerita yang penting, seperti waktu, pelaku, peristiwa.
Adanya aspek emosi yang yang dirasakan oleh pembaca dan penerima.Melalui
narasi,pembaca atau penerima pesan dapat membentuk citra atau imajinasi. Contoh: Sewaktu aku
duduk diruang pengadilan yang penuh sesak itu menunggu perkara ku disidangkan,
dalam hatiku bertanya-tanya berapa banyak orang-orang hari ini disini yang
merasa,seperti apa yang kurasakan bingung,patah hati, dan sangat kesepian. Aku
merasa seolah-olah aku memikul beban berat seluruh dunia di pundakku.
c)
Wacana eksposisi
Karangan atau wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal
kepada penerima (Pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya.Eksposisi adalah
suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas
pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan
wujud dan hakikat suatu objek. Misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan, komunikasi,
perkembangan tekhnologi,pertumbuhan ekonomi kepada pembaca.
d)
Wacana argumentasi
Menurut ( Rottenberg,1988: 9 ). Karangan argumentasi merupakan
salah satu bentuk wacana yang berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar
menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan
logis dan emosional .
e)
Wacana persuasi
Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk
melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk mempengaruhi
pembacanya, biasanya digunakan segala daya dan upaya yang membuat mitra tutur
terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut,wacana persuasi kadang menggunakan
alasan yang tidak rasional. Persuasi sesungguhnya merupakan pernyimpangan dari
argumentasi,dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca.
Persuasi lebih mengutamakan untuk menggunakan atau memanfaatkan aspek– aspek
psikologis untuk mempengaruhi orang lain.Jenis wacana persuasi yang paling
sering ditemui adalah kampanye dan iklan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar